Breaking News

Ruas Saluk ke - Langsangereng Kembali Telan Korban, Pemda Diminta Berikan Perhatian

KEPULAUAN SELAYAR, SULSEL.JEJAKKASUS.ID - Dua Anak Baru Gede (ABG) mengalami laka tunggal dipenurunan ruas Saluk - Langsangereng sekitar pukul 15.30 Wita Senin 09 Juni 2025 kemarin. Mei Saputri dinyatakan meninggal dunia ditempat sedangkan Dian Apriani yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Hayyung Benteng. Mei Saputri (17) anak dari pasangan Darmawati dan Sale yang beralamat di Topelang sedang Dian (20) anak dari suami istri Andi Baso dan Andi Kartina yang berdomisili di Saluk. Keduanya adalah warga Desa Bontona Saluk Kecamatan Bontomate'ne Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan.

Korban Mei mengendarai sepeda motor merk Yamaha Fino dengan nomor polisi DD 6671 NK dengan membonceng Dian. Ia mengalami kecelakaan tunggal saat hendak berfoto-foto ditempat wisata Pantai Langsangereng. Diperkirakan rem motor korban blong sehingga keluar jalur jalan hingga melompati pagar kebun tepatnya dipenurunan antara Patiade' dan Lembang ruas Saluk - Langsangereng. Ia menabrak pohon kelapa sehingga mengakibatkan Mei meninggal dunia sedangkan Dia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sultan Daeng Raja Bulukumba setelah mendapatkan pelayanan medis di RSUD KH Hayyung Selayar.

Menurut keterangan Dg Maratang kakek dari Mei Saputri bahwa saksi yang pertama kali melihat kedua korban adalah Nurmalina (39). Ia beralamat di Dusun Saluk. Ketika itu Nurmalina hendak memberikan pakan ternak dikebunnya. Tiba-tiba, ia mendengar suara rintihan dan bunyi handphone didalam semak belukar yang diduga milik korban. Iapun menelusuri sumber suara itu. Dengan perasaan kaget dan ketakutan, Nurmalina awalnya tidak ingin mendekat. Iapun menyampaikan kepada suaminya Marlin dan warga setempat untuk memberikan pertolongan sekaligus menghubungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batangmata.

Menerima informasi itu, dengan spontanitas pihak Puskesmas Batangmata mengirim sebuah mobil ambulance menuju Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) di Lembang. Namun oleh sopir lebih mengutamakan yang masih hidup dengan pertimbangan pertolongan pertama untuk penyelamatan. Tetapi setelah tiba di Puskesmas Batangmata maka korban Dian kemudian diarahkan agar dirujuk ke RSUD KH Hayyung. Sedangkan korban Mei yang dinyatakan meninggal dunia diminta untuk menunggu ambulance balik. Karena dianggap kelamaan menunggu hingga 2 jam, terpaksa jenazah Mei dievakuasi menggunakan tandu dari Lembang hingga ke Kampung Saluk." ujar warga setempat.

"Penyebab keterlambatan ambulance kembali ke TKP untuk mengevakuasi korban yang meninggal karena korban Dian sudah dianggap kritis sehingga harus dirujuk ke RSUD Benteng. Sementara sopir ambulance yang satu ketika dihubungi handphone miliknya sedang off. Karena kita cuma memiliki satu orang sopir jaga. Sedangkan yang satunya lagi izin ke Makassar." tandas Kepala Puskesmas Batangmata, Emil Putrawan, S.Kep Ns saat dikonfirmasi. 

Informasi terakhir yang dihimpun media ini tentang kondisi pasien Dian (20) yang dinyatakan kritis dan dirujuk ke RS Sultan Daeng Raja Bulukumba belum siuman. Dan saat ini sedang dalam proses operasi karena ada masalah pada bagian hati dan limpahnya. Demikian diungkapkan Kepala Dusun Saluk, Saenal Ali yang ikut mengantar Dian. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kepulauan Selayar, Drs Musytari M.M yang ditemui diruang kerjanya siang tadi, Rabu 11 Juni sekitar pukul 09.40 Wita mengaku prihatin dengan kondisi penurunan jalan ke tempat wisata pantai di Langsangereng. Jalan itu dibangun diera kepemimpinan Bupati HM Akib Patta sekitar tahun 1996. Memang medangnya sangat membahayakan bagi para pengguna jalan. Cukup memprihatinkan memang sehingga harus mendapatkan perhatian Pemda." katanya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)         

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close