SULSEL.JEJAKKASUS.ID
PALOPO|| 11 Oktober 2024 – Gelombang kemarahan mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda) pecah di depan Gedung Rektorat, saat Mahasiswa KKN Angkatan 39 tahun 2024 menuntut transparansi dan keadilan terkait anggaran stimulus posko KKN. Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan yang telah lama dirasakan mahasiswa terhadap kebijakan universitas, yang dianggap tidak berpihak pada kebutuhan mereka di lapangan.
Aswin, Jenderal Lapangan aksi, menyebutkan bahwa seluruh Koordinator Kecamatan dan Koordinator Desa KKN 2024 telah sepakat bahwa anggaran stimulus saat ini jauh dari kata cukup. "Kami tidak meminta lebih dari yang seharusnya, tapi hak kami sebagai mahasiswa yang telah membayar mahal untuk bisa melaksanakan KKN ini," tegasnya.
Lebih mengejutkan lagi, Wakil Rektor II Unanda mengakui bahwa pihak kampus melakukan saving sebesar 35-40% dari total dana registrasi mahasiswa. Pengakuan ini hanya semakin memperkuat kemarahan mahasiswa, yang merasa bahwa dana mereka dipotong tanpa alasan jelas.
"Stimulus sebesar Rp.1.750.000? Itu tidak sebanding dengan jumlah uang yang sudah kami keluarkan! Kami merasa dipermainkan," ujar Adrianto, salah satu mahasiswa yang turut berdemonstrasi.
Yusuf, mahasiswa FISIP, dengan lantang menuntut agar universitas segera mengurangi anggaran saving yang dinilai tidak rasional, dan mengalokasikan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. "Jika universitas peduli pada keberhasilan KKN, anggaran saving harus dipangkas. Kami butuh dukungan, bukan penghematan di atas punggung kami!"
Ultimatum keras dilontarkan Aswin: dalam waktu 2x24 jam, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, seluruh mahasiswa KKN 2024 akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran. "Ini bukan ancaman, ini peringatan! Kami tidak akan diam jika hak kami terus diabaikan."
(Red/AR)
Social Footer